Analisis Resepsi Pendengar terhadap Kesan Horor pada Podcast “DO YOU SEE WHAT I SEE”
Abstract
Perkembangan teknologi di dunia tidak akan pernah punah. Podcast merupakan hasil sebuah rekaman suara yang dapat didengarkan oleh banyak khalayak melalui akses internet. Dengan kemudahan dalam membuat Podcast, Podcaster dapat menciptakan konten dan genre baru yang dapat menarik hati khalayak. khalayak akan mendapatkan banyak genre Podcast di Indonesia, dan khalayak dengan leluasa dapat memilih genre yang disukai. Podcast genre horor di Indonesia sedang mengalami kenaikan pendengar, dengan bantuan teori analisis resepsi dan Encoding-Decoding membuat peneliti bisa mendapatkan resepsi kesan horor audience dalam Podcast “Do You See What I See”. Penelitian ini akan menggunakan metode analisis resepsi milik Stuart Hall yang akan dikategorikan dalam tiga posisi mengcoding pesan yaitu dominan hegemoni, negosiasi, dan oposisi. Peneliti akan menggunakan beberapa teori tambahan seperti teori dalam menciptakan elemen horror. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, penelitian ini lebih memfokuskan dalam pengumpulan data yang realistis. Metode Focus Group Discussion (FGD) merupakan metode dalam pengumpulan data, dengan tujuan dapat berdiskusi dan mendapatkan kesan yang dialami oleh informan seputar apa yang dialami dari mendengarkan Podcast “Do You See What I See”, kriteria informan yang dipilih adalah memiliki perbedaan usia, pekerjaan, dan jenis kelamin. Validitas pada penelitian ini menggunakan teknik auditing dengan bimbingan dosen terkait hasil FGD dan analisis. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukan bahwa pesan yang produksikan oleh Podcast “Do You See What I See”, telah disampaikan dengan baik dengan tahap sirkulasi kepada pendengar dan telah melalui tahap konsumsi dimana peserta memaknai isi pesan dan tahap terakhir reproduksi yang memberikan reaksi terhadap isi pesan yang telah dimaknai. Pengelompokan unsur-unsur dalam menerima sebuah kesan horor yang digolongkan berdasarkan resepsi dari para informan. Unsur yang terdapat dalam kategori dominan hegemoni adalah Theater of the mind, unsur suara, unsur kejutan, unsur setting, dan unsur penggunaan warna. Unsur yang berada dalam kategori negosiasi adalah unsur penampilan presenter. Unsur terakhir yang berada dalam kategori oposisi adalah sirkulasi. Simpulan yang didapatkan dari pengelompokan posisi resepsi dari setiap teori dan unsur kesan horor adalah mayoritas resepsi peserta mendominasi pada posisi dominan hegemoni.

