Show simple item record

dc.contributor.authorPratama, Seraphine Amadea
dc.date.accessioned2025-12-06T09:49:20Z
dc.date.available2025-12-06T09:49:20Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttps://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/8739
dc.descriptionMedia often displays female characters that are complex or only used as an accessory. The stereotype in media that women are considered weak and secondary to the male characters are rampant within the society. However, with the movement that fights for gender equality namely Feminism, slowly the position of women is starting to be seen by society. One of the reflection of this development can be seen by the representation of female characters in media that are starting to became more complex with stronger characteristics. One of the most notable one being “Mulan” (2020) that produced by Disney+, and uses a woman as its main character. This film tells a story about how Mulan showed her family and society that women also have the capabilities to become a warrior. This film also light on the issue of gender equality in the real world from that time to the present. This type of research is qualitative with the reception analysis method initiated by Stuart Hall, namely Encoding decoding that focuses on data collection, analysis and interpretation of the data. The research uses focus group discussion and lilterature to strengthen data. The results of the research analysis obtained were quite diverse even though the informants had the same age range of 20/21 years and education as a student. Informants have different thoughts based on their gender on questions related to the female character in the film Mulan, the answers given are in accordance with their respective positions, namely dominant hegemony when the informant receives the message of the film "Mulan" as it is, such as brave, strong, tough and firm standpoint, negotiation hegemony when the informant received the message of the film "Mulan" but still had different thoughts in applying it in life such as women should stay at home to clean, and others, as well as the hegemonic opposition when the informant did not receive the message of the film "Mulan" namely considering Mulan as a person who rebellious, not graceful, not feminine and others. The final result of the research, the position that has the most answers from informants is dominant hegemony when there are 8 informants who have answers in this position, so the message of this film, namely "Honour, Bravery and Courage" was successfully conveyed to the audience.en_US
dc.description.abstractMedia sering kali menampilkan karakter perempuan yang dianggap rumit atau hanya digunakan sebagai pemanis saja. Adanya stereotip mengenai karakter perempuan yang dianggap lemah dan berperan sebagai sampingan saja sudah ada sejak lama di masyarakat luas. Namun adanya gerakan yang berjuang untuk menyetarakan status perempuan dan laki-laki yaitu feminisme, perlahan kedudukan perempuan mulai dipandang oleh masyarakat. Salah satu refleksi dari perkembangan ini dapat dilihat dari representasi sosok perempuan dalam media yang mulai berkembang menjadi lebih kompleks dan berkarakter. Contohnya yaitu film “Mulan” tahun 2020 yang terdapat pada Disney+ menggunakan perempuan sebagai tokoh utama. Film ini menceritakan bagaimana Mulan membuktikan kepada keluarga dan masyarakatnya bahwa perempuan juga mempunyai kemampuan untuk menjadi pejuang. Film ini juga menyinari permasalahan kesetaraan gender pada masa itu hingga sekarang. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode resepsi yang digagas oleh Stuart Hall analisis yang berfokuskan pada pengumpulan data, analisis dan menginterpretasikan data tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode focus group discussion dan studi pustaka untuk memperkuat analisis data. Hasil analisis penelitian yang didapat cukup beragam meskipun informan memiliki persamaan kisaran umur yaitu 20/21 tahun serta pendidikan sebagai mahasiswa. Informan memiliki pandangan yang berbeda sesuai dengan gendernya terhadap pertanyaan terkait sosok perempuan pada film Mulan, jawaban yang diberikan sesuai dengan posisinya masing-masing yaitu dominan hegemoni ketika informan menerima pesan film “Mulan” apa adanya yaitu sosok pemberani, kuat, tangguh serta berpendirian teguh, negosiasi hegemoni ketika informan menerima pesan film “Mulan” namun tetap memiliki pandangan yang berbeda dalam mengaplikasikannya dalam kehidupan seperti seharusnya perempuan di rumah saja untuk bersih-bersih, dan yang lainnya, serta oposisi hegemoni ketika informan tidak menerima pesan film “Mulan” yaitu menganggap Mulan sebagai pribadi yang pembangkang, tidak anggun, tidak feminine dan yang lainnya. Hasil akhir dari penelitian, posisi yang paling banyak terdapat jawaban informan adalah dominan hegemoni ketika ada 8 informan yang memiliki jawaban pada posisi ini, sehingga pesan film ini yaitu “Honour, Bravery and Courage” berhasil tersampaikan kepada penoton.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Ciputraen_US
dc.subjectAnalisis Resepsien_US
dc.subjectSosok Perempuanen_US
dc.subjectFilm “Mulan”en_US
dc.titleAnalisis Resepsi Sosok Perempuan dalam Film “MULAN”en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.kodeprodi70201
dc.identifier.nim0506011810034


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record