Analisis Resepsi Sosok Perempuan dalam Film “MULAN”
Abstract
Media sering kali menampilkan karakter perempuan yang dianggap rumit atau hanya digunakan sebagai pemanis saja. Adanya stereotip mengenai karakter perempuan yang dianggap lemah dan berperan sebagai sampingan saja sudah ada sejak lama di masyarakat luas. Namun adanya gerakan yang berjuang untuk menyetarakan status perempuan dan laki-laki yaitu feminisme, perlahan kedudukan perempuan mulai dipandang oleh masyarakat. Salah satu refleksi dari perkembangan ini dapat dilihat dari representasi sosok perempuan dalam media yang mulai berkembang menjadi lebih kompleks dan berkarakter. Contohnya yaitu film “Mulan” tahun 2020 yang terdapat pada Disney+ menggunakan perempuan sebagai tokoh utama. Film ini menceritakan bagaimana Mulan membuktikan kepada keluarga dan masyarakatnya bahwa perempuan juga mempunyai kemampuan untuk menjadi pejuang. Film ini juga menyinari permasalahan kesetaraan gender pada masa itu hingga sekarang. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode resepsi yang digagas oleh Stuart Hall analisis yang berfokuskan pada pengumpulan data, analisis dan menginterpretasikan data tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode focus group discussion dan studi pustaka untuk memperkuat analisis data. Hasil analisis penelitian yang didapat cukup beragam meskipun informan memiliki persamaan kisaran umur yaitu 20/21 tahun serta pendidikan sebagai mahasiswa. Informan memiliki pandangan yang berbeda sesuai dengan gendernya terhadap pertanyaan terkait sosok perempuan pada film Mulan, jawaban yang diberikan sesuai dengan posisinya masing-masing yaitu dominan hegemoni ketika informan menerima pesan film “Mulan” apa adanya yaitu sosok pemberani, kuat, tangguh serta berpendirian teguh, negosiasi hegemoni ketika informan menerima pesan film “Mulan” namun tetap memiliki pandangan yang berbeda dalam mengaplikasikannya dalam kehidupan seperti seharusnya perempuan di rumah saja untuk bersih-bersih, dan yang lainnya, serta oposisi hegemoni ketika informan tidak menerima pesan film “Mulan” yaitu menganggap Mulan sebagai pribadi yang pembangkang, tidak anggun, tidak feminine dan yang lainnya. Hasil akhir dari penelitian, posisi yang paling banyak terdapat jawaban informan adalah dominan hegemoni ketika ada 8 informan yang memiliki jawaban pada posisi ini, sehingga pesan film ini yaitu “Honour, Bravery and Courage” berhasil tersampaikan kepada penoton.

