• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • Skripsi, Tesis dan Disertasi
    • Fakultas Ilmu Komunikasi
    • Ilmu Komunikasi
    • View Item
    •   DSpace Home
    • Skripsi, Tesis dan Disertasi
    • Fakultas Ilmu Komunikasi
    • Ilmu Komunikasi
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Analisis Resepsi Penonton terhadap Standar Kecantikan dalam Film “IMPERFECT: KARIR, CINTA & TIMBANGAN”

    Thumbnail
    View/Open
    judul.pdf (285.1Kb)
    halaman_penyertaan_keaslian.pdf (306.2Kb)
    kata_pengantar.pdf (280.9Kb)
    abstrak.pdf (261.2Kb)
    daftar_isi.pdf (228.2Kb)
    daftar_gambar.pdf (240.2Kb)
    daftar_table.pdf (218.4Kb)
    daftar_lampiran.pdf (219.4Kb)
    bab_1.pdf (577.3Kb)
    bab_2.pdf (656.8Kb)
    bab_3.pdf (247.2Kb)
    bab_4.pdf (493.9Kb)
    bab_5.pdf (227.3Kb)
    daftar_pustaka.pdf (363.1Kb)
    Date
    2022
    Author
    Chairy, Adrian Owen
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Media massa pada masa sekarang ini tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Media massa ini memiliki fungsi sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan akan hiburan dan informasi, salah satu media massa yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut adalah film. Pada akhir tahun 2019, Indonesia dihebohkan dengan datangnya film yang mendapat perhatian lebih di masyarakat. Dibuktikan dengan prestasi film ini yang menjadi peringkat kedua berdasarkan tahun edar film. Film yang diasumsikan mampu mengangkat sebuah realitas kehidupan seseorang. Film Imperfect: Karir, Cinta, & Timbangan dirilis tanggal 19 Desember 2019, berdurasi 113 menit, dan untuk rentang usia 13 tahun ke atas disutradarai oleh Ernest Prakasa. Film Imperfect ini menceritakan mengenai permasalahan yang dialami oleh kebanyakan perempuan di era sekarang ini, yakni masalah dimana standar kecantikan diukur dari fisik yang sempurna. Film ini juga memiliki beragam nilai sosial berupa ajakan untuk menyayangi diri sendiri yang diungkapkan dengan unsur komedi. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif melalui analisis resepsi encoding-decoding Stuart Hall yang berfokus pada cara subyek memahami obyek melalui tiga posisi yaitu hegemoni dominan, negosiasi, dan oposisi. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu Focus Group Discussion (FGD) pada audiens yang telah menonton film Imperfect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas resepsi peserta berada pada kategori dominan hegemonic yaitu pada unsur film sebagai komunikasi massa, standar kecantikan dari tubuh yang ideal, body shaming, jenis kelamin, media, dan hubungan interpersonal. Mayoritas peserta FGD sependapat bahwa media sangat berpengaruh dalam membentuk stigma mengenai kecantikan dari seorang wanita Akan tetapi juga terdapat resepsi yang berada pada kategori Negotiated Position yaitu unsur standar kecantikan dari tubuh yang ideal, media massa, dan hubungan interpersonal. Peserta cenderung menerima pesan yang disampaikan oleh film namun juga menambahkan makna lain tentang kecantikan perempuan. Dimana menurut beberapa peserta kecantikan itu relatif dan pada dasarnya semua perempuan itu cantik. Selain itu juga terdapat resepsi yang berada pada kategori oposisi yaitu pada unsur cantik dalam media dan hubungan interpersonal.
    URI
    https://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/8747
    Collections
    • Ilmu Komunikasi

    Copyright©  2017 - LPPM & Library Of Universitas Ciputra
    »»» UC Town CitraLand, Surabaya - Indonesia 60219 «««
    Powered by : FreeBSD | DSpace | Atmire
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    Copyright©  2017 - LPPM & Library Of Universitas Ciputra
    »»» UC Town CitraLand, Surabaya - Indonesia 60219 «««
    Powered by : FreeBSD | DSpace | Atmire