PEMANFAATAN JAMUR TIRAM PUTIH DALAM PEMBUATAN BISTIK JAWA TENGAH
Abstract
PEMANFAATAN JAMUR TIRAM PUTIH DALAM PEMBUATAN BISTIK JAWA TENGAH
Saat ini produk olahan jamur tiram putih sedang berkembang. Banyaknya peminat
olahan jamur tiram putih membuat responden yang semakin banyak untuk
mengonsumsi olahan yang berasal dari jamur tiram putih. Jamur tiram putih
mempunyai rasa yang lezat yang hampir menyerupai daging ayam. Selain itu
tekstur yang dihasilkan juga menyerupai tekstur dari daging ayam. Pemanfaatan
jamur tiram putih dalam pembuatan bistik Jawa Tengah diharapkan mampu untuk
menambah varian olahan produk makanan yang berbahan dasar jamur tiram putih.
Bistik merupakan makanan khas Jawa Tengah yang mudah dijumpai terutama di
kota Solo karena bistik merupakan makanan khas dari kota tersebut. Bistik yang
biasa di konsumsi menggunakan nasi putih sebagai pelengkap ditambah sajian
sayuran berserta kuah yang manis dan gurih yang berasal dari rempah asli Indonesia
seperti gula Jawa dan pala yang dimana rempah tersebut ditambahkan dalam
pembuatan bistik Jawa Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
minat responden terhadap produk olahan yang berbahan dasar jamur tiram putih,
dimana dalam penelitian ini juga ditunjang dengan adanya uji organoleptik dan juga
uji laboratorium, dimana juga menggunakan lima perlakuan yakni 0%, 25%, 50%,
75% dan juga 100%, dimana 0% merupakan bistik yang menggunakan daging
ayam, semakin tinggi persentase maka daging ayam di substitusi dengan jamur
tiram putih hingga pada perlakuan 100% ditambahkan jamur tiram putih sebanyak
400 gram dan tidak menggunakan daging ayam sama sekali. Hasil dari uji
laboratorium menunjukkan bahwa kandungan lemak pada bistik jamur tiram putih
memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan bistik yang menggunakan
daging ayam yakni sebanyak 4.52%, sedangkan bistik yang menggunakan daging
ayam kandungan lemaknya sebesar 5.18%. Hasil uji organoleptik menunjukkan
bahwa semakin tinggi jumlah jamur tiram putih yang ditambahkan maka responden
akan semakin menyukai karena ditinjau dari segi rasa, warna, tekstur, dan aroma
sangat disukai. Diperlukan percobaan lanjutan seperti uji serat pangan kasar
