| dc.description.abstract | Kulit tauge kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan limbah pangan yang
belum banyak dikelola oleh masyarakat, pada umumnya dijadikan makanan
ternak atau dibuang. Kulit tauge kacang hijau memiliki kandungan protein dan
serat, agar dapat dicampurkan ke dalam bahan cookies, maka kulit tauge kacang
hijau dijadikan tepung dahulu oleh peneliti. Penggunaan tepung sagu dalam
penelitian ini untuk memanfaatkan bahan lokal dan juga tepung sagu memiliki
energi yang tinggi. Pengembangan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
proses pembuatan tepung kulit tauge kacang hijau dengan tiga perlakuan
(penyangraian, penjemuran, dan pengovenan), cara membuat, perbedaan
cookies dengan tiga perlakuan, minat masyarakat dari warna, aroma, tekstur,
dan rasa (uji organoleptik), kandungan gizi, serta penerimaan pasar terhadap
cookies tepung kulit tauge dan tepung sagu. Penelitian ini menggunakan
perbandingan tepung kulit tauge kacang hijau: tepung sagu. Perbandingan dari
cookies penelitian ini yaitu eksperimen satu (tepung kulit tauge kacang hijau 50
gram: tepung sagu 60 gram), eksperimen dua (tepung kulit tauge kacang hijau 60
gram: tepung sagu 60 gram), dan eksperimen tiga (tepung kulit tauge kacang hijau
70 gram: tepung sagu 60 gram). Data organoleptik diambil dari 90 panelis dengan
mengisi kuesioner lalu dianalisis dengan menggunakan software SPSS, ANOVA
dilanjutkan dengan uji lanjutan berupa focus group discussion dan terakhir
penerimaan pasar. Hasil data uji organoleptik, panelis menyukai cookies
eksperimen dua tetapi perlakuan pada tepung tidak berpengaruh terhadap
kesukaan panelis sehingga dilakukan uji lanjutan focus group discussion yang
hasilnya panelis menyukai perlakuan sangrai. Hasil uji laboratorium yaitu protein
3,89%, lemak 30,60%, serat kasar 8,96%, dan energi 503,40 kcal/100 gram. | en_US |